LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
KEMAGNETAN
A. PRAKTIKUM ARAH INDUKSI
I. TUJUAN
Menentukan arah induksi magnetik
pada kawat berarus.
II. LANDASAN
TEORI
Medan Magnet adalah ruang disekitar
magnet dimana tempat benda – benda tertentu mengalami gaya magnet.
Pada
pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan
listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat
dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal yang sama
terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu
ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini, yaitu pada setiap titik dalam
ruang akan terdapat medan magnetik.
Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.
Perhatikan Gambar 4.2.1a.
(a)
(b)
Sama seperti
medan listrik, medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk garis-garis
khayal yang disebut garis medan magnetik. Garis
medan magnetik dapat digambarkan dengan pertolongan sebuah kompas. Untuk
menunjukkan garis medan magnet yang disebabkan oleh sebuah magnet batang,
dilakukan dengan jarum kompas. Arah medan magnetik di suatu titik pada garis
medan ini ditunjukkan dengan arah garis singgung di titik
tersebut. Gambar 4.2.1(b) menunjukkan garis-garis medan magnetik.
1)
Medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik
Di sekitar
kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat mempengaruhi posisi
magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila
dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Oersted
pada tahun 1820. Untuk melihat model percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah.
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang
bergerak) dapat menimbulkan medan magnetik.
Pada
pembahasan listrik statis telah dibahas bahwa muatan listrik statis tidak
berinteraksi dengan batang magnet. Penemuan Oersted telah membuka wawasan baru
mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik
dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan
ini membangkitkan kembali teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet
terdiri dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwa sesungguhnya batang
magnet yang statis (diam) itu terdiri dari muatan-muatan
listrik yang senantiasa bergerak dan kemagnetan itu adalah suatu
fenomena. Konsep muatan magnet dari Ampere ini akan kita bahas nanti
(lihat konsep Ampere).
2)
Arah Medan Magnetik Akibat Kawat Berarus
Arah medan
magnetik yang disebabkan oleh kawat berarus dapat ditentukan dengan 2 cara:
(a).
Dengan Menggunakan Jarum Kompas
Suatu jarum
kompas yang ditempatkan dalam suatu medan magnetik akan mensejajarkan
dirinya dengan garis medan magnetik. Kutub utaranya akan menunjukkan
arah medan magnetik di titik itu.(Perhatikan Gambar 4.2.2a).
Gambar
4.2.2a
Gambar 4.2.2b
Sekarang
amati jarum sebuah kompas yang digerakkan pada titik sekitar kawat berarus.
Jarum kompas tampak bergerak sesuai dengan arah garis singgung lingkaran yang
berpusat pada kawat.(Perhatikan Gambar 4.2.2b).
Dari sini
dapat disimpulkan bahwa arah garis medan magnetik akibat kawat berarus adalah sejajar
garis singgung lingkaran-lingkaran yang berpusat pada kawat dengan arahnya
ditunjukkan oleh kutub utara kompas.
(b).
Dengan Aturan Tangan Kanan
Genggam kawat
dengan tangan kanan Anda sedemikian sehingga ibu jari Anda menunjukkan arah
arus. Arah putaran genggaman keempat jari Anda menunjukkan arah medan magnetik.
Perhatikan Gambar 4.2.3.
Gambar
4.2.3. Aturan kaidah tangan kanan
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Kawat
tembaga 40 cm
2. Kompas
4 buah
3. Baterai
besar 2 buah
4. Potongan
kardus berukuran 10 cm x 10 cm
5. Cutter
IV. CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Membersihkan
kawat tembaga sampai berwarna perak dengan menggunakan cutter.
3. Melubangi
kardus pada bagian tengahnya.
4. Memasukkan
kawat tembaga ke lubang kardus tersebut hingga tersisa setengahnya.
5. Meletakkan
keempat kompas pada keempat sudut kardus.
6. Mengamati
jarum kompas tersebut.
7. Menyambungkan
kawat dengan baterai dengan kutub positif berada di atas. Lalu, mengamati jarum
pada kompas.
8. Melakukan
kegiatan 7 dengan kutub negatif baterai berada di atas.
9. Menghubungkan
kawat pada 2 baterai yang ditumpuk dengan kutub positif diatas.
10. Melakukan
hal yang sama seperti nomor 9 dengan
kutub negatif di atas. Lalu, mengamati jarum kompas.
V.
HASIL PERCOBAAN
Percobaan dengan 1 baterai
|
Percobaan dengan 1 baterai (kutub berlawanan dari sebelumnya)
|
Percobaan dengan 2 baterai
|
Percobaan dengan 2 baterai (kutub berlawanan dari sebelumnya)
|
VI.
KESIMPULAN
Disekitar
arus listrik ada medan magnet yang menyebabkan penyimpangan jarum magnet karena
terdapat gaya yang bekerja pada kutub-kutub magnet tersebut.
B. PRAKTIKUM ARAH INDUKSI
VII. TUJUAN
Menentukan arah induksi magnetik
pada kawat berarus.
VIII. LANDASAN
TEORI
Medan Magnet adalah ruang disekitar magnet
dimana tempat benda – benda tertentu mengalami gaya magnet.
Pada
pelajaran listrik telah dikaji bahwa jika sebuah muatan diletakkan dalam medan
listrik, ia mengalami gaya listrik dan energi listriknya dapat
dipakai sebagai tenaga gerak untuk berpindah tempat. Hal yang sama
terjadi pada magnet. Jika sebatang magnet diletakkan dalam suatu
ruang, maka terjadi perubahan dalam ruang ini, yaitu pada setiap titik dalam
ruang akan terdapat medan magnetik.
Arah medan magnetik di suatu titik didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara jarum kompas ketika ditempatkan pada titik tersebut.
Perhatikan Gambar 4.2.1a.
(a)
(b)
Gambar
4.2.1. (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet
Sama seperti
medan listrik, medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk garis-garis
khayal yang disebut garis medan magnetik. Garis
medan magnetik dapat digambarkan dengan pertolongan sebuah kompas. Untuk
menunjukkan garis medan magnet yang disebabkan oleh sebuah magnet batang,
dilakukan dengan jarum kompas. Arah medan magnetik di suatu titik pada garis
medan ini ditunjukkan dengan arah garis singgung di titik
tersebut. Gambar 4.2.1(b) menunjukkan garis-garis medan magnetik.
1)
Medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik
Di sekitar
kawat yang berarus listrik terdapat medan yang dapat mempengaruhi posisi
magnet lain. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila
dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Oersted
pada tahun 1820. Untuk melihat model percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah.
Berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa arus listrik (muatan yang
bergerak) dapat menimbulkan medan magnetik.
Pada
pembahasan listrik statis telah dibahas bahwa muatan listrik statis tidak
berinteraksi dengan batang magnet. Penemuan Oersted telah membuka wawasan baru
mengenai hubungan listrik dan magnet, yaitu bahwa suatu muatan listrik
dapat berinteraksi dengan magnet ketika muatan itu bergerak. Penemuan
ini membangkitkan kembali teori tentang “muatan” magnet, yaitu bahwa magnet
terdiri dari muatan listrik. Ampere mengusulkan bahwa sesungguhnya batang
magnet yang statis (diam) itu terdiri dari muatan-muatan
listrik yang senantiasa bergerak dan kemagnetan itu adalah suatu
fenomena. Konsep muatan magnet dari Ampere ini akan kita bahas nanti
(lihat konsep Ampere).
2)
Arah Medan Magnetik Akibat Kawat Berarus
Arah medan
magnetik yang disebabkan oleh kawat berarus dapat ditentukan dengan 2 cara:
(a).
Dengan Menggunakan Jarum Kompas
Suatu jarum
kompas yang ditempatkan dalam suatu medan magnetik akan mensejajarkan
dirinya dengan garis medan magnetik. Kutub utaranya akan menunjukkan
arah medan magnetik di titik itu.(Perhatikan Gambar 4.2.2a).
Gambar
4.2.2a
Gambar 4.2.2b
Sekarang
amati jarum sebuah kompas yang digerakkan pada titik sekitar kawat berarus.
Jarum kompas tampak bergerak sesuai dengan arah garis singgung lingkaran yang
berpusat pada kawat.(Perhatikan Gambar 4.2.2b).
Dari sini
dapat disimpulkan bahwa arah garis medan magnetik akibat kawat berarus adalah sejajar
garis singgung lingkaran-lingkaran yang berpusat pada kawat dengan arahnya
ditunjukkan oleh kutub utara kompas.
(b).
Dengan Aturan Tangan Kanan
Genggam kawat
dengan tangan kanan Anda sedemikian sehingga ibu jari Anda menunjukkan arah
arus. Arah putaran genggaman keempat jari Anda menunjukkan arah medan magnetik.
Perhatikan Gambar 4.2.3.
Gambar
4.2.3. Aturan kaidah tangan kanan
IX. ALAT
DAN BAHAN
1. Kawat
tembaga 40 cm
2. Baterai
besar 2 buah
3. Magnet U
4.
CARA KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Membersihkan
kawat tembaga sampai berwarna perak dengan menggunakan cutter.
3. Menghubungkan ujung-ujung kawat ke kutub (+) dan kutub
(-) baterei
4. Meletakkan kawat yang telah terhubung dengan baterei ke
dalam magnet U
5. Mengamati kawat yang berada di dalam magnet U
6.
Melakukan kembali
langkah 1-5 dengan meletakkan kawat pada kutub yang berlawanan.
7.
HASIL PERCOBAAN
Percobaan dengan kutub (+), (-)
|
Percobaan dengan kutub sebaliknya, (-) (+)
|
8. KESIMPULAN
Disekitar
arus listrik ada medan magnet yang menyebabkan penyimpangan jarum magnet karena
terdapat gaya yang bekerja pada kutub-kutub magnet tersebut.
maaf ini hasil percobaannya kok ga ada ya?
BalasHapusdaftar pustakanya ga ada
BalasHapusSangat membantu, terimakasih.
BalasHapus